Bercocok
tanam secara hidrponik adalah bercocok tanam tanpa menggunakan tanah,
melainkan dengan menggunakan air (hydro) sebagai media tanam. Dari
pengertian ini terlihat
bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin
tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi
tanaman. Media air yang digunakan dilengkapi dulu dengan zat pertumbuhan
seperti nitrogen, kalium, potassium, kalsium, sulfur, magnesium, ferum,
mangan , baron, dan zinc. Sebagai tempat berpijak akar, biasanya diisi
dengan pasir, batu apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu
kali dan kawat kasa nilon, yang diletakkan di dasar tempat tumbuh
tanaman. Cara betanamnya juga diletakkan di rumah kaca yang bebas dari
hama.
Tanaman
hidroponik mempunyai kelebihan sama dengan tanaman yang ditanam secara
aeroponik, yaitu bebas hama dan terasa lebih renyah. Bercocok tanam
secara hidroponik lebih simple daripada bercocok tanam secara aeroponik.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan
merupakan hal yang baru. Bercocok tanam seperti ini banyak dilakukan di
Negara – Negara yang tidak mempunyai lahan yang lkuas seperti Singapura
dan Jepang. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang
belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungann
2. Bercocok Tanam Secara Aeroponik
Bercocok
tanam dengan cara ini tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh.
Akar tanaman menggantun di udara (aero). Tanaman ditanam dalam bak – bak
terbuka, dengan kotak – kotak busa diatasnya sebagai penyangga. Jadi
akarnya menjuntai ke bawah. Dan nutrisi untuk tanaman diberikan dengan
cara disemprotkan langsung ke akar tanaman.
Bak
– bak tanaman diletakkan dalam Greenhouse yang steril sehinnga tanaman
bebas hama. Jadi tanaman ini nggak perlu pestisida buat nyemprot hama.
Menanam secara aeroponik bisa dilakukan kapan saja alias tidak mengenal
musim. Tanama aeroponik berproduksi lebih banyak dibandingkan tanaman
biasa. Jadi kalau bertanam biasa Cuma sekali panen, dengan aeroponik
bisa 2 sampai 3 kali panen. Karena umur tanaman pendek, rasa sayuran
aeroponik lebih renyah dan manis.
Tanaman yang biasa ditanam secara aeroponik adalah sayuran seperti selada, lettuce, romaine, butterhead, Batavia, lollo rossa.
3. Bercocok Tanam Secara Vertikultur
Kalau
kamu ingin banget bercocok tanam tapi nggak punya lahan yang luas kamu
bisa menanam secara vertical. Metode ini yang disebut vertikultur.
Jadi tanaman ditanam secara bertingkat. Tanaman yang dibudidayakan
secara vertikultur biasanya berumur pendek dan berakar pendek seperti
sayur mayur. Untuk tanaman bagian atas dipilih tanaman yang tidak
memerlukan banyak air tetapi perlu banyak sinar matahari seperti cabai,
tomat, dll. Sedangkan untuk bagian bawah untuk tanaman yang perlu
keteduhn dan banyak air seperti selada. Atau juga bisa menggunakan
tanaman hias seperti anggrek atau bonsai. Untuk ladang tanaman bisa
menggunakan barang – barang bekas seperti triplek, bambu, pralon.
Sedangkan untuk media tanamnya kamu bisa gunakan tanah atau sekam.
Bercocok
tanam seperti ini tdak mrmgenal musim. Dan pastinya bududaya tanaman
secara vertikultur ini hasilnya jauh lebuh sehat dibandingkan kalau kamu
belli sayuran di supermarket atau pasar.
4. Bercocok Tanam Secara Kultur Jaringan
Kultur
jaringan adalah teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman. Bagian tanaman yang bisa diisolasi adalah daun dan mata
tunas, dengan cara mengambil (menyayat) sebagian kecil daun atau mata
tunas. Kemudian dikembangkan dalam cawan yang sudah diisi dengan media
tanam (biasanya agar - agar) dan zat – zat tumbuh buat tanaman.
Biasanya
ada yang menambahkan ekstrak dari tanaman yang banyak mengandung
hormone pertumbuhan, seperti alang – alang, kacang hijau atau seledri.
Setelah beberapa minggu kemudian, sayatan dari daun atau tunas itu
tumbuh menjadi tanaman baru. Kemudian tanaman – tanaman kecil itu
dipindahkan ke sebuah botol untuk diberikan penyinaran. Setelah tanaman
cukup tinggi dipindahkan ke tanah atau arang.Teknik bertanam secara kultur jaringan memang lebih sulit.
Teknik bertanam seperti ini digunakan untuk tanaman yang sulit dikembagbiakkan secara generative, seperti tanaman anggrek.Sumber : http://febti-dwi.blogspot.com/2011/11/terima-kasih-ibu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar